me and friends

me and friends

Selamat Datang

Bienvenue sur mon blog - FARIDA - L'Université Narotama Surabaya

Senin, 14 Maret 2016

Tugas Manajamen Stratejik

TUGAS MANAJAMEN STRATEJIK


A.    SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT SINAR SOSRO


SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRO DJOJO. Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Teh Botol Sosro dalam kemasan beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro kemasan beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974. Untuk memenuhi kebutuhan penciptanya dimanapun berada, Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produkyaitu :
a.       Kemasan beling (RGB) dengan volume 220ml
b.      Kemasan kotak (Tetra Pak) dengan volume 1 Liter, 250ml, 200ml.
c.       Kemasan pouch dengan volume 150ml
d.      Kemasan PET dengan volume 500ml
Inovasi terbaru dari Teh Botol Sosro adalah Teh Botol Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml. Untuk Teh Botol Sosro regular kini hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml. Berikut ini merupakan gambar mengenai produk Teh  Botol sosro:








Sumber :www.sosro.com
Slogan IklanTehBotolSosro : Apapun  makannya, minumnya teh botol sosro”, “Sosro ahlinya teh”, “ Apappun enaknya minum teh botol sosro”, “teh botol sosro asli segarnya

Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO yakni :
Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
1.      Bapak Sosrodjojo (Alm.)
Generasi Kedua
1.       Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
2.       Bapak Soegiharto Sosrodjojo
3.       Bapak Soetjipto Sosrodjojo
4.       Bapak Surjanto Sosrodjojo
Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :




1.      Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
2.      Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
3.      Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Ø  Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan
1.      PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
2.      PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
Ø  Perkembangan Bisnis PT Sinar Sosro dari awal berdiri hingga sekarang
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat di :
Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading – Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.
Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
      1940   : Sosrodjojo mulai merintis the wangi cap botol
      1953   : PT. Gunung Slamat didirikan
      1965   : Promosi cicip rasa
      1969   : muncul gagasan menjual the dalam kemasan botol
      1974   : mendirikan PT. Sinar Sosro
      2000   : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
      2004   : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011 : Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan

B.     Visi :
1.      Menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapansaja, dimanasaja, serta memberikan nilai tambah untuk semua pihak terkait (Total Beverage Company).
2.      Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada konsumen dimanapun mereka berada

C.    Misi :
1.      Membangun merk Sosro sebagai merek teh yang alami, berkualitas, dan unggul.
2.      Melahirkan merk dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh maupun non-teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing.
3.      Membangun dan memimpin jaringan distribusi.
4.      Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun pencitraan pelanggan.
5.      Memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

D.    TUJUAN
1.      Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif yang banyak di minati oleh para konsumen.


2.      Untuk mengimbangi perekonomian global yang cepat berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis yang menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa.


SASARAN :

1.      Menjadi brand yang diminati masyarakat Indonesia

2.      Menjadi teh dalam kemasan  botol yang praktis dan siap minum

3.      Harga cukup ekonomis dan terjangkau oleh semua kalangan

ANALISIS SMART :

1.       Simple
Perusahan ini menciptakan teh siap minum dalam kemasan botol saja namun juga dalam kemasan kotak. Praktis untuk di minum dimana saja dan kemana saja.

2.       Measurable
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Sehingga berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.

3.       Aplikable
Dalam hal ini pengembangan bisnis minuman teh PT. SINAR SOSRO telah memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Teh botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.

4.       Reliable
Perusahaan ini sangat reliable dalam meluncurkan produk inovasinya. Sehingga ide Teh Siap Minum Dalam Kemasan ini memudahkan para pelanggan untuk bisa menikmati teh dimanapun dan kapanpun dibutuhkan saat dahaga.

5.       Timeable
Perusahaan ini juga sangat timeable dalam menciptakan produk-produk kreatifnya selama ini. Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Tidak hanya di daerah kota, jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok higga sekarang teh dalam kemasan ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia.

  
DAYA SAING

Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
Perusahaan lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap ide air teh masuk dalam botol tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Dengan beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan. Namun Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya.

Dengan menghadirkan minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan Sosro juga memberikan atribut untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim). Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya.




Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile ( SAP )
Faktor Intern
Strenght
Produksi
Mampu memproduksi teh yang berkualitas, daun teh diplih dan dipetik dari perkebunan milik sendiri

SDM
Memperkerjakan staff yang berkualitas dan memegang teguh nilai-nilai utama yang dimiliki oleh perusahaan

Teknologi
Menggunakan teknologi mesin paling modern dari Jerman untuk menghasilkan produk terbaik dan berkualitas
Mengeluarkan inovasi-inovasi baru, sehingga tidak stuck ditempat
Sistem Pengendalian Internal yang Bagus

Marketing
SPG/SPB yang handal dalam memasarkannya
Pemasaran saluran distribusi yang luas

Struktur Organisasi
Staff yang ahli dalam bidangnya


Kuesioner Internal Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Faktor strategis

Nilai

Bobot

Rating

Skor

Bahan baku yang digunakan teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun teh pilihan dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri
4
4/18= 0,22
4
0,84
Harga cukup terjangkau untuk semua jenis kalangan
4
4/18= 0,22
3
0,63
Pengolahannya menggunakan mesin paling modern dari Jerman untuk  menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga
4
4/18= 0,22
4
0,84
Quality control yang sangat diperhatikan dan dijaga baik dengan memperkerjakan staff ahli dibidangnya
4
4/18= 0,22
3
0,63
Sistem Pengendalian Internal yang bagus dan cash flow yang berjalan cukup lancar
2
2/18= 0,11
4
0,44

TOTAL

18
0,99
18
3,38


Ukuran pembobotan:                                               Ukuran Rating Kekuatan:  
·1 = sedikit penting                                                   ·1 = Sedikit Kuat       
·2 = Agak penting                                                      ·2 = Agak Kuat
·3 = penting                                                                ·3 = Kuat
·4 = sangat penting                                                     ·4 = Sangat Kuat

Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile ( SAP )
Faktor Intern
Weakness
Produksi
Terkadang tidak semua daun teh bisa dipakai

SDM
Ketidaktegasan dalam  menentukan wilayah operasional agen
Teknologi
Kemasan Produk yang kurang variatif
Marketing
Kurangnya promosi dalam media visual maupun media cetak
Struktur Organisasi
Kepemimpinan tertinggi selalu berasal dari keluarga Sosrodjojo

Kuesioner Internal Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (Weaknes)
Faktor strategis

Nilai

Bobot

Rating

Skor

Merasa menjadi brand yang lama SOSRO kurang gencar melakukan promosi baik iklan media visual maupun cetak
4
4/15= 0,26
-2
-0,52
Sedikit varian produk sebab hanya berkutat pada produk minuman saja
3
3/15= 0,2
-2
-0,4
Kemasan produk yang kurang variatif sehingga membuat konsumen bosan
3
3/15= 0,2
-2
-0,4
Terkadang tidak semua daun teh bisa terpakai
3
3/15= 0,2
-2
-0,4
Kepemimpinan selalu berasal dari keluarga Sosrodjojo sehingga tidak ada kesempatan bagi staff yang ada untuk menjabat posisi-posisi tinggi
2
2/15= 0,13
-4
-0,52
TOTAL

15
0,99
-12
-2,24

Ukuran pembobotan :                                         Ukuran Rating Kelemahan :
         1 = Sedikit Penting                                           -1 = Sedikit Lemah
         2 = Agak Penting                                              -2 = Agak Lemah
         3 = Penting                                                        -3 = Lemah
         4 = Sangat Penting                                            -4 = Sangat Lemah


TOTAL NILAI IFAS = TOTAL NILAI KEKUATAN – TOTAL NILAI KELEMAHAN
= 3,38 – 2,24 = 1,14




Kondisi External Perusahaan Strategic Advantage Profile ( SAP )
Faktor Extern
Opportunity
Lingkungan Sosial
Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak orang menginginkan hal yang praktis
Sosio Kultural
Budidaya minuman teh masyarakat Indonesia
Trade Associations
Meningkatnya mall, hypermarket dan supermarket di Indonesia dapat membantu penjualan teh botol sosro
Marketing
Tawaran kerja sama dari relasi bisnis

Pelanggan
Keinginan dari konsumen untuk mencoba rasa yang baru



Kuesioner External Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Opportunity (Peluang)
Faktor strategis

Nilai

Bobot

Rating

Skor

Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak orang menginginkan hal yang praktis
3
3/17= 0,17
2
0,34
Budidaya minuman teh masyarakat Indonesia
3
3/17= 0,17
3
0,51
Meningkatnya mall, hypermarket dan supermarket di Indonesia dapat membantu penjualan teh botol sosro
4
4/17= 0,23
3
0,69
Tawaran kerja sama dari relas bisnis
4
4/17= 0,23
3
0,69
Keinginan dari konsumen untuk mencoba rasa yang baru
3
3/17= 0,17
3
0,51
TOTAL

17
0,97
13
2,7

Ukuran pembobotan:                                               Ukuran Rating Kekuatan:  
·1 = sedikit penting                                                   ·1 = Sedikit Kuat       
·2 = Agak penting                                                      ·2 = Agak Kuat
·3 = penting                                                                ·3 = Kuat
·4 = sangat penting                                                     ·4 = Sangat Kuat

Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile ( SAP )
Faktor Extern
Threat
Global Warming
Kerusakan lingkungan dapat mengganggu produktifitas bahan baku

Pesaing
Banyaknya perusahaan baru yang sama dan kreatif
Export
Birokrasi pemerintah untuk export kurang mendukung
Pemasok
Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah petani teh semakin menurun
Ekonomi
Harga kemasan meningkatkan biaya penjualan sehingga pemasok menaikkan harga jual

Kuesioner External Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Threat (Ancaman)
Faktor strategis

Nilai

Bobot

Rating

Skor

Kerusakan lingkungan dapat mengganggu produktifitas bahan baku
4
4/16= 0,25
-3
-0,75
Banyaknya perusahaan baru yang sama dan kreatif
3
3/16= 0,18
-2
-0,36
Birokrasi pemerintah untuk export kurang mendukung
3
3/16= 0,18
-3
-0,54
Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah petani teh semakin menurun
3
3/16= 0,18
-3
-0,54
Harga kemasan meningkatkan biaya penjualan sehingga pemasok menaikkan harga jual
3
3/16= 0,18
-2
-0,36
TOTAL

16
0,98
-13
-2,55

Ukuran pembobotan :                                           Ukuran Rating Kelemahan :
         1 = Sedikit Penting                                            -1 = Sedikit Lemah
         2 = Agak Penting                                               -2 = Agak Lemah
         3 = Penting                                                         -3 = Lemah
4 = Sangat Penting                                              -4 = Sangat Lemah


TOTAL NILAI EFAS = TOTAL NILAI PELUANG – TOTAL NILAI ANCAMAN
= 2,7 – 2,55 = 0,15







Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit usaha diketahui pada kuadran I namun cenderung dekat pada kuadran IV sehingga perlu diadakan penyempurnaan analisis dengan menghitung luasan wilayah pada tiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Kuadran
Posisi Titik
Luas Matiks
Rangking
Prioritas tertiggi
I (SO)
(3,38 ; 2,7)
9,126
1
Growth
II (ST)
(3,38 ; 2,55)
8,619
2
Kombinasi
III (WO)
(2,24 ; 2,7)
6,048
3
Stabilitas
IV (WT)
(2,24 ; 2,55)
5,712
4
Penciutan

Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
Pada kuadran II ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Pada kuadran III ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.



MATRIK SWOT




                  Kondisi Internal



















Kondissi Eksternal
Kekuatan
(Strengths)

Kelamahan
(Weaknesses
)

- Bahan baku yang digunakan teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun teh pilihan dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri
- Pengolahannya menggunakan mesin paling modern dari Jerman untuk  menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga
- Merasa menjadi brand yang lama SOSRO kurang gencar melakukan promosi baik iklan media visual maupun cetak
- Kepemimpinan selalu berasal dari keluarga Sosrodjojo sehingga tidak ada kesempatan bagi staff yang ada untuk menjabat posisi-posisi tinggi
Peluang
(Opportunities)
- Meningkatnya mall, hypermarket dan supermarket di Indonesia dapat membantu penjualan teh botol sosro
- Tawaran kerja sama dari relasi bisnis
- Dengan menggunakan bahan baku alami dapat membangun, memelihara dan memperkuatcitra merek sosro sebagai produk the alami, berkualitas dan unggul, sehingga menjadi produk pilihan masyarakat Indonesia
- Memberi peluang kepada staff-staff yang lain untuk menjabat posisi tertinggi
- Melakukan promosi melalui medi-media agar semakin banyak relasi yang bekerja sama
Ancaman
(Threats)
- Kerusakan lingkungan dapat mengganggu produktifitas bahan baku
- Menciptakan inovasi terhadap produk yang dihasilkan agar tetap unggul dalam produktifitas pemilihan bahan baku
- Segera cepat tanggap dalam mengatasi gangguan ataupun permasalahan yang dialami di perusahaan





STRATEGI MANAJER PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN I :
Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
Pengembangan Produk (Product  Development)
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang sudah ada.
Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :
·         Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).

·         Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli.

·         Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau
Kaitanya dengan Kuadran I (SO Strategi) :
Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya


STRATEGI MANAJER PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN II :
Pada kuadran II ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama
Strategi yang digunakan :
a.       Melakukan kerja sama dengan relasi bisnis seperti bekerja sama dengan mall, hypermarket, supermarket bahkan resto-resto yang ada di Indonesia agar dapat membantu penjualan the botol sosro.
  1. Menambahkan produk baru sesuai dengan keinginan dari konsumen untuk mencoba rasa yang baru.
Ø  Kaitanya dengan Kuadran II (ST Strategi)
Meningkatkan total penjualan dan profit perusahaan untuk mampu bersaing dengan produsen sejenis agar bisa go internasional hingga ke luar negeri agar lebih dikenal.  Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak orang menginginkan hal yang praktis untuk itu perlu adanya peluang yang digunakan sosro dalam pemasarannya.


STRATEGI MANAJER PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN III :
Pada kuadran III ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
Pengembangan Produk (Product  Development)
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang sudah ada.
Strategi yang digunakan :
1.      PRODUCT STRATEGY / BRAND STRATEGY
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat.
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya
2.      DISTRIBUTION STRATEGY
Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari Sosro
3.      PRICING STRATEGY
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4.      PROMOTION STRATEGY
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Ø  Kaitanya dengan Kuadran III (WO Strategi)  :
Kini SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi pemasaran yang dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.

STRATEGI MANAJER PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN IV :
Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman
Diversifikasi Konglomerat    (Conglomerate Diversification)
Menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.
Strategi yang digunakan :
  1. Menambahkan produk baru dengan cara mengembangkan ide-ide baru, pemberian discount dan menambah Varian yang lain dari produk yang sudah ada.
  2. Menciptakan inovasi terhadap produk yang dihasilkan agar tetap unggul dalam produktifitas pemilihan bahan baku
Ø  Kaitanya dengan kuadran IV (WT Strategi) :
Produk sosro tersebut sudah dikenal dalam pasar Indonesia. Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali.


STRATEGI UNIT BISNIS



STRATEGI BISNIS UNIT :
Prioritas Pertama
Membuat iklan promosi dengan moto “ apa pun makanannya minumnya teh botol sosro”
Faktor Penentu Keberhasilan : Penetrasi iklan yang gencar
Output :Produknya lebih di kenang oleh pelanggan
Outcame : Makin meningkatnya jumlah penjualan
Impact : Citra perusahaan semakin baik

Prioritas Kedua
Penambahan jumlah produk baru
Faktor penentu keberhasilan : Jumlah SDM yang berkualitas
Output : Teh kotak, teh celup, dan tebs
Outcame : Jumlah pilihan produk lebih banyak
Impact : Image perusahaan lebih baik


STRATEGI BERSAING (Diferensiasi)

Meluncurkan diferensiasi produk baru yaitu :

·         Teh Freso
 Teh Freso dalam kemasan Cup 240 ml. Minuman teh beraroma melati ini dipasarkan di beberapa wilayah sub urban di Jawa dan Bali. Teh Freso, minuman berbahan dasar teh yang alami dan menyegarkan, dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga di momen kebersamaan.

·         Creso

PT. Sinar Sosro mengeluarkan kembali produk kategori Soda atau biasa disebut Carbonated Soft Drink dengan Merek Creso. Creso adalah Minuman Soda dengan rasa “UNIK” yang menyegarkan, memberikan kesegaran yang berbeda untuk anak muda yang tetap optimis dalam keseharian. Creso hadir dalam 3 varian rasa yaitu :

1.       Kopi
2.       Sarsaparila
3.       Kelapa
Dalam kemasan botol plastic PET 400 ml. Dengan varian rasa yang “UNIK” berbeda dari minuman soda lainnya yang sejenis, Creso hadir sebagai minuman untuk anak muda yang dapat menstimulasi mood “fun”.


SEGMENTASI
1.    Demografis
Usia  :  Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun), Remaja (usia 13 sampai 18 tahun) dan Dewasa.
Jenis Kelamin   : Pria dan Wanita  
Pekerjaan  : Semua orang yang mempunyai pekerjaan  
Pendidikan  : Semua golongan masyarakat
2.    Geografis

wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota besar maupun daerah – daerah.

3.    Psikografis

orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas.
 
STRATEGI DIFERENSIASI PT. SINAR SOSRO
Ø  Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama. Strategi ini menitik beratkan pada membangun persepsi pembeli akan keungulan kualitas, desain produk, teknologi, jaringan distribusi, image berat, bahan atau pelayanan.
Ø  Persyaratan untuk strategi ini adalah :
1.      Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang di perlukan
     kemampuan pemasaran yang kuat
     bakat yang kreatif
     perekayasaan produk
     kemampuan yang kuat dalam riset dasar
     reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi
     strategi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari ketrampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain
     adanya tawaran kera sama dari relasi bisnis.
2.      Persyaratan Organisasi Umum
     koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan  produk, dan pemasaran.
     Pengukuran dan insentif yang subyektif.
     Suka menarik tenaga yang kreatif.
VALUE CHAIN DIFERENSIASI PT. SINAR SOSRO
Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg sesuai dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap : 
1.    Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
o   Tingkat kepentingan dari tiap aktivitas yg berbeda
o   Keterpisahan dari aktivitas yg berbeda.
o   Dibuat rantai nilai yg terpisah utk setiap kelompok pelanggan.
 STRATEGI INTERNAL
a.        Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.
Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya – upaya mempertahankan image secara above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif.
b.         Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
c.         Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

2.    Identifikasi faktor penentu diferensiasi
Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.
POSITIONING STRATEGY
“DEVELOPING THE POSITIONING STRATEGY”
Menurut Kotler Positioning diartikan sebagai tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan dengan para Kompetitor) didalam benak pelanggan yang menjadi targetnya yang tujuannya adalah menempatkan Brand dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan, sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik membantu strategi marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek , tujuan, yang hasil akhirnya adalah penciptaan Proporsi nilai yang berfokus pada pelanggan .
Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place), dll. 

3.    Pilih dan tentukan faktor-faktor kunci
o   Mampu memproduksi teh yang berkualitas, daun teh diplih dan dipetik dari perkebunan milik sendiri
o   Memperkerjakan staff yang berkualitas dan memegang teguh nilai-nilai utama yang dimiliki oleh perusahaan
o   Menggunakan teknologi mesin paling modern dari Jerman untuk menghasilkan produk terbaik dan berkualitas
o   Mengeluarkan inovasi-inovasi baru, sehingga tidak stuck ditempat
o   Sistem Pengendalian Internal yang Bagus
o   SPG/SPB yang handal dalam memasarkannya
o   Pemasaran saluran distribusi yang luas
o   Staff yang ahli dalam bidangnya

4.    Tempatkan keterkaitan antara rantai nilai perusahaan dan pelanggan.
menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :
1.Menurunkan biaya
SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Maka dari itu harga yang ditetapkan SOSRO sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
2.Memberi produk diferensiasi pada aktivitas pelanggan
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.















TABEL ANALISA PERSAINGAN THE BOTOL SOSRO DENGAN PESAING UTAMA



4P

GREEN TEA

SOSRO

KETERANGAN

ACTION PLAN

PRICE

Unggul
Lebih terjagkau
Low Cost Hight Quality

PLACE

Unggul
Mengembangkan pasarnya disetiap tempat
Meningkatkan kerjasama dengan distributor baru yang potensial

PRODUCT

Unggul
Karena lebih dikenal oleh masyarakan
Mempertahankan melalui inovasi produk yang unggul

PROMOTION




Unggul
Karena melakukan penetrasi iklan di setiap media massa
Mempertahankan efektifitas iklan


TABEL ANALISA PERSAINGAN THE BOTOL SOSRO DENGAN PESAING PENGGANTI


4P

MY TEA

POCARI

KETERANGAN

ACTION PLAN

PRICE

Lebih mahal

Lebih mahal
Sosro lebih murah
Kemasan ekonomis dan praktis

PLACE

Luas

Luas
Hampir disetiap tempat distribusi sosro ada produk pengganti
Meningkatkan kerjasama dengan ritel peempatan display yang efektif

PRODUCT
Kemasan menarik dan dianggap lebih sehat
Minuman kesehatan
Masyarakat Indonesia sudah mulai sedikit peduli kesehatan
Menciptakan inovasi produk sejenis produk pengganti

PROMOTION

Unggul

Unggul
Di kenal oleh banyak konsumen
Mengembangkan efektifitas iklan






COMPETITIVE ADVANTAGE (SUMBER UTAMA)
Cost Advantage

Differentiation Advantage
Marketing Adventage

Variable cost :
Scale effect : SOSRO memiliki volume produksi yang banyak dan berkualitas dengan harga terjangkau oleh semua kalangan.
Scope effect : daun the yang digunakan dipilih dari perkebunan teh sendiri, shg menghasilkan teh sosro yang berkualitas tinggi.
Learning effect : SOSRO diolah dengan menggunakan mesin paling modern dari Jerman shg hasil yang diperoleh sangat terjamin mutunya.
Product Advantage :
SOSRO fokus terhadap pengembangan teknologi dan inovasi baru dengan menciptakan produk-produk baru yang berkualitas, namun tidak mengubah ciri khasnya yaitu terbuat dari daun teh.
Channel Advantage :
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRO DJOJO. Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Teh Botol Sosro dalam kemasan beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro kemasan beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
Marketing Cost Advantage :
Marketing Cost Scope Effect
SOSRO mampu menjual lebih banyak produk kepada pelanggan, karena selain harganya yang terjangkau SOSRO juga memiliki rasa the yang khas, nikmat dan sangat cocok untuk diminum pada saat dahaga, perjalanan jauh, atau pada saat apapun. Karena produk SOSRO sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia disemua kalangan, tua dan muda.
Service Advantage :
1.      Memiliki Sales yang siap untuk memasarkan di mall, di toko bahkan pada saat bazar (Even).
2.      Para agen dan distributor menyediakan kulkas khusus yang di taruk di pinggir jalan agar lebih menarik perhatian semua orang untuk menikmatinya saat dahaga.
Sales Force Advantage :
Mengajak kerjasama dengan relasi, seperti misalnya berkerja sama dengan resto, rumah makan dan sebagainya.
Operating Cost Advantage :
Biaya operasional SOSRO yang relatif lebih rendah dibanding dengan pesaing.
Reputation Advantage :
SOSRO mempunyai reputasi yang baik sebagai minuman teh dalam kemasan yang pertama di Indonesia . karena memiliki kualitas dan harga yang terjangkau, serta telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Brand Awareness :
SOSRO telah mampu membuat pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa SOSRO adalah merk minuman teh dalam kemasan botol.



EVALUASI PERFORMANCE/KPI PROGRAM KERJA SOSRO

Program
Indikator
Ukuran
Periode
Baseline
Target
Realisasi
Skor
Peluncuran produk baru yaitu “Teh Freso dan Creso”

Peningkatan jumlah penjualan
Milyar (jumlah rupiah)
Semester
0
1.000
500
500/1.000= 50%
Adanya tawaran kerjasama dengan relasi,seperti rumah makan dll
Peningkatan jumlah penjualan
Milyar (jumlah rupiah)
Tahunan
0
500
300
300/500= 60%
Banyaknya mall dan store yang menjual produk SOSRO shg meningkatnya penjualan
Peningkatan jumlah penjualan
Milyar (jumlah rupiah)
Tahunan
0
250
250
250/250= 100%
Didukung dengan peralatan dan mesing yang canggih dari Jerman serta para staff yang ahli dibidangnya
Peningkatan kualitas produk dan mutu
Nomor
Tahunan
0
250
250
250/250= 100%