A.
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN PT SINAR SOSRO
SOSRO
merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di
Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRO DJOJO. Salah
satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Teh Botol Sosro dalam kemasan beling
atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro kemasan beling
merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang
sudah diluncurkan sejak Tahun 1974. Untuk memenuhi kebutuhan penciptanya dimanapun
berada, Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki
banyak pilihan kemasan produkyaitu :
a. Kemasan beling (RGB) dengan volume 220ml
b. Kemasan kotak (Tetra Pak) dengan volume 1 Liter,
250ml, 200ml.
c. Kemasan pouch dengan volume 150ml
d. Kemasan PET dengan volume 500ml
Inovasi
terbaru dari Teh Botol Sosro adalah Teh Botol Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan
pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume
500ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml. Untuk Teh Botol Sosro regular
kini hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml. Berikut ini merupakan gambar
mengenai produk Teh Botol sosro:
Sumber :www.sosro.com
Slogan IklanTehBotolSosro : “Apapun
makannya, minumnya teh botol sosro”, “Sosro ahlinya teh”, “ Apappun
enaknya minum teh botol sosro”, “teh botol
sosro asli segarnya”
Tahun
1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi
di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh
kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar
wilayah Jawa Tengah.
Bisnis
SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO
yakni :
Generasi
Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
1. Bapak Sosrodjojo (Alm.)
Generasi
Kedua
1.
Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
2.
Bapak Soegiharto Sosrodjojo
3.
Bapak Soetjipto Sosrodjojo
4.
Bapak Surjanto Sosrodjojo
Sejak
awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo
atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga.
Tahun
1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota
Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di
daerah Jawa Tengah.
Perjalanan
memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP
RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya,
datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak
dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh
tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang
berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya
terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar
menunggu.
Cara
kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil
bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa,
sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan
pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus
sekarang.
Akhirnya
muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam
botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung
karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya
dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada
tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea)
dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang
merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di
Indonesia dan di dunia.
Model
botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :
1. Botol
Versi I
Dikeluarkan
pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
2. Botol
Versi II
Dikeluarkan
pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil,
sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink
dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang
menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi
SOSRO dalam logo bulat merah.
3. Botol
Versi III
Pada
tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak
seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan
pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini
diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama
di daerah Cakung, Jakarta.
Ø Pengembangan
bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan
1. PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam
Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green
Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
2. PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap
Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh
Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan
penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.
Ø Perkembangan
Bisnis PT Sinar Sosro dari awal berdiri hingga sekarang
Seiring
dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT
SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding
company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat
di :
Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading – Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.
Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading – Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.
Secara
singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
1940 : Sosrodjojo mulai merintis the wangi cap botol
1953 : PT. Gunung Slamat didirikan
1965 : Promosi cicip rasa
1969 : muncul gagasan menjual the dalam kemasan botol
1974 : mendirikan PT. Sinar Sosro
2000 : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
2004 : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011 : Sosro
mulai melebarkan sayap ke bidang makanan
B. Visi
:
1. Menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen, kapansaja, dimanasaja, serta memberikan nilai tambah untuk semua
pihak terkait (Total Beverage Company).
2. Mengutamakan agar produk-produknya dapat
sampai pada konsumen dimanapun mereka berada
C.
Misi
:
1. Membangun merk Sosro sebagai merek teh
yang alami, berkualitas, dan unggul.
2. Melahirkan merk dan produk minuman baru,
baik yang berbasis teh maupun non-teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya
masing-masing.
3. Membangun dan memimpin jaringan distribusi.
4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap
pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun pencitraan pelanggan.
5. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
D.
TUJUAN
1.
Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif
yang banyak di minati oleh para konsumen.
2.
Untuk mengimbangi perekonomian global yang
cepat berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan daya
saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis yang menawarkan
produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa.
SASARAN :
1.
Menjadi brand
yang diminati masyarakat Indonesia
2.
Menjadi teh
dalam kemasan botol yang praktis dan
siap minum
3.
Harga cukup
ekonomis dan terjangkau oleh semua kalangan
ANALISIS SMART :
1. Simple
Perusahan ini menciptakan teh siap minum dalam kemasan botol saja namun juga dalam kemasan kotak. Praktis untuk di minum dimana saja dan kemana saja.
2. Measurable
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Sehingga berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.
3. Aplikable
Dalam hal ini pengembangan bisnis minuman teh PT. SINAR SOSRO telah memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Teh botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
4. Reliable
Perusahaan ini sangat reliable dalam meluncurkan produk inovasinya. Sehingga ide Teh Siap Minum Dalam Kemasan ini memudahkan para pelanggan untuk bisa menikmati teh dimanapun dan kapanpun dibutuhkan saat dahaga.
5. Timeable
Perusahaan ini juga sangat timeable dalam menciptakan produk-produk kreatifnya selama ini. Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Tidak hanya di daerah kota, jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok higga sekarang teh dalam kemasan ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia.
DAYA SAING
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
Perusahaan lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap ide air teh masuk dalam botol tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Dengan beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan. Namun Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya.
Dengan menghadirkan minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan Sosro juga memberikan atribut untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim). Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat. PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang strategi pemasarannya.
Kondisi Internal Perusahaan Strategic
Advantage Profile ( SAP )
Faktor Intern
|
Strenght
|
Produksi
|
Mampu memproduksi teh yang berkualitas, daun teh
diplih dan dipetik dari perkebunan milik sendiri
|
SDM
|
Memperkerjakan staff yang berkualitas dan memegang
teguh nilai-nilai utama yang dimiliki oleh perusahaan
|
Teknologi
|
Menggunakan teknologi mesin paling modern dari
Jerman untuk menghasilkan produk terbaik dan berkualitas
Mengeluarkan inovasi-inovasi baru, sehingga tidak
stuck ditempat
Sistem Pengendalian Internal yang Bagus
|
Marketing
|
SPG/SPB yang handal dalam memasarkannya
Pemasaran saluran distribusi yang luas
|
Struktur Organisasi
|
Staff yang ahli dalam bidangnya
|
Kuesioner Internal Faktor Analysis
Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Faktor strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Bahan baku yang digunakan teh SOSRO dipilih hanya
dari pucuk daun teh pilihan dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik
sendiri
|
4
|
4/18= 0,22
|
4
|
0,84
|
Harga cukup terjangkau untuk semua jenis kalangan
|
4
|
4/18= 0,22
|
3
|
0,63
|
Pengolahannya menggunakan mesin paling modern dari
Jerman untuk menghasilkan produk
terbaik dengan standar kualitas terjaga
|
4
|
4/18= 0,22
|
4
|
0,84
|
Quality control yang sangat diperhatikan dan
dijaga baik dengan memperkerjakan staff ahli dibidangnya
|
4
|
4/18= 0,22
|
3
|
0,63
|
Sistem Pengendalian Internal yang bagus dan cash
flow yang berjalan cukup lancar
|
2
|
2/18= 0,11
|
4
|
0,44
|
TOTAL
|
18
|
0,99
|
18
|
3,38
|
Ukuran
pembobotan: Ukuran
Rating Kekuatan:
·1
= sedikit penting ·1
= Sedikit Kuat
·2
= Agak penting ·2
= Agak Kuat
·3
= penting ·3
= Kuat
·4
= sangat penting ·4
= Sangat Kuat
Kondisi Internal Perusahaan Strategic
Advantage Profile ( SAP )
Faktor Intern
|
Weakness
|
Produksi
|
Terkadang tidak semua daun teh bisa dipakai
|
SDM
|
Ketidaktegasan dalam menentukan wilayah operasional agen
|
Teknologi
|
Kemasan Produk yang kurang variatif
|
Marketing
|
Kurangnya promosi dalam media visual maupun media
cetak
|
Struktur Organisasi
|
Kepemimpinan tertinggi selalu berasal dari
keluarga Sosrodjojo
|
Kuesioner Internal Faktor Analysis
Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan (Weaknes)
Faktor strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Merasa menjadi brand yang lama SOSRO kurang gencar
melakukan promosi baik iklan media visual maupun cetak
|
4
|
4/15= 0,26
|
-2
|
-0,52
|
Sedikit varian produk sebab hanya berkutat pada
produk minuman saja
|
3
|
3/15= 0,2
|
-2
|
-0,4
|
Kemasan produk yang kurang variatif sehingga
membuat konsumen bosan
|
3
|
3/15= 0,2
|
-2
|
-0,4
|
Terkadang tidak semua daun teh bisa terpakai
|
3
|
3/15= 0,2
|
-2
|
-0,4
|
Kepemimpinan selalu berasal dari keluarga
Sosrodjojo sehingga tidak ada kesempatan bagi staff yang ada untuk menjabat
posisi-posisi tinggi
|
2
|
2/15= 0,13
|
-4
|
-0,52
|
TOTAL
|
15
|
0,99
|
-12
|
-2,24
|
Ukuran pembobotan : Ukuran
Rating Kelemahan :
•
1 = Sedikit Penting -1
= Sedikit Lemah
•
2 = Agak Penting -2
= Agak Lemah
•
3 = Penting -3
= Lemah
•
4 = Sangat Penting -4
= Sangat Lemah
TOTAL NILAI IFAS = TOTAL NILAI
KEKUATAN – TOTAL NILAI KELEMAHAN
= 3,38 – 2,24 = 1,14
|
Kondisi External Perusahaan Strategic
Advantage Profile ( SAP )
Faktor Extern
|
Opportunity
|
Lingkungan Sosial
|
Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak
orang menginginkan hal yang praktis
|
Sosio Kultural
|
Budidaya minuman teh masyarakat Indonesia
|
Trade Associations
|
Meningkatnya mall, hypermarket dan supermarket di
Indonesia dapat membantu penjualan teh botol sosro
|
Marketing
|
Tawaran kerja sama dari relasi bisnis
|
Pelanggan
|
Keinginan dari konsumen untuk mencoba rasa yang
baru
|
Kuesioner External Faktor Analysis
Strategi Untuk Mengetahui Opportunity (Peluang)
Faktor strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Semakin banyaknya kesibukan maka semakin banyak
orang menginginkan hal yang praktis
|
3
|
3/17= 0,17
|
2
|
0,34
|
Budidaya minuman teh masyarakat Indonesia
|
3
|
3/17= 0,17
|
3
|
0,51
|
Meningkatnya mall, hypermarket dan supermarket di
Indonesia dapat membantu penjualan teh botol sosro
|
4
|
4/17= 0,23
|
3
|
0,69
|
Tawaran kerja sama dari relas bisnis
|
4
|
4/17= 0,23
|
3
|
0,69
|
Keinginan dari konsumen untuk mencoba rasa yang
baru
|
3
|
3/17= 0,17
|
3
|
0,51
|
TOTAL
|
17
|
0,97
|
13
|
2,7
|
Ukuran
pembobotan: Ukuran
Rating Kekuatan:
·1
= sedikit penting ·1
= Sedikit Kuat
·2
= Agak penting ·2
= Agak Kuat
·3
= penting ·3
= Kuat
·4
= sangat penting ·4
= Sangat Kuat
Kondisi Internal Perusahaan Strategic
Advantage Profile ( SAP )
Faktor Extern
|
Threat
|
Global Warming
|
Kerusakan lingkungan dapat mengganggu
produktifitas bahan baku
|
Pesaing
|
Banyaknya perusahaan baru yang sama dan kreatif
|
Export
|
Birokrasi pemerintah untuk export kurang mendukung
|
Pemasok
|
Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah
petani teh semakin menurun
|
Ekonomi
|
Harga kemasan meningkatkan biaya penjualan
sehingga pemasok menaikkan harga jual
|
Kuesioner External Faktor Analysis
Strategi Untuk Mengetahui Threat (Ancaman)
Faktor strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Kerusakan lingkungan dapat mengganggu
produktifitas bahan baku
|
4
|
4/16= 0,25
|
-3
|
-0,75
|
Banyaknya perusahaan baru yang sama dan kreatif
|
3
|
3/16= 0,18
|
-2
|
-0,36
|
Birokrasi pemerintah untuk export kurang mendukung
|
3
|
3/16= 0,18
|
-3
|
-0,54
|
Tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga jumlah
petani teh semakin menurun
|
3
|
3/16= 0,18
|
-3
|
-0,54
|
Harga kemasan meningkatkan biaya penjualan
sehingga pemasok menaikkan harga jual
|
3
|
3/16= 0,18
|
-2
|
-0,36
|
TOTAL
|
16
|
0,98
|
-13
|
-2,55
|
Ukuran pembobotan : Ukuran
Rating Kelemahan :
•
1 = Sedikit Penting -1
= Sedikit Lemah
•
2 = Agak Penting -2
= Agak Lemah
•
3 = Penting -3
= Lemah
4 = Sangat Penting -4
= Sangat Lemah
TOTAL NILAI EFAS = TOTAL NILAI PELUANG
– TOTAL NILAI ANCAMAN
= 2,7 – 2,55 = 0,15
|
Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal
tersebut (X), maka posisi unit usaha diketahui pada kuadran I namun cenderung
dekat pada kuadran IV sehingga perlu diadakan penyempurnaan analisis dengan
menghitung luasan wilayah pada tiap-tiap kuadran. Hasil perhitungan dari
masing-masing kuadran dapat digambarkan pada tabel berikut ini:
Kuadran
|
Posisi Titik
|
Luas Matiks
|
Rangking
|
Prioritas tertiggi
|
I (SO)
|
(3,38 ; 2,7)
|
9,126
|
1
|
Growth
|
II (ST)
|
(3,38 ; 2,55)
|
8,619
|
2
|
Kombinasi
|
III (WO)
|
(2,24 ; 2,7)
|
6,048
|
3
|
Stabilitas
|
IV (WT)
|
(2,24 ; 2,55)
|
5,712
|
4
|
Penciutan
|
Pada kuadran I ( S O
Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada
kesempatan yang ada.
Pada kuadran II ( S T
Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan
menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Pada kuadran III ( W O
Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan
untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala
kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
MATRIK
SWOT
Kondisi Internal
Kondissi
Eksternal
|
Kekuatan
(Strengths) |
Kelamahan
(Weaknesses) |
|
- Bahan baku yang digunakan teh SOSRO
dipilih hanya dari pucuk daun teh pilihan dan terbaik, yang dipetik dari
perkebunan milik sendiri
- Pengolahannya menggunakan mesin
paling modern dari Jerman untuk
menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga
|
-
Merasa menjadi brand yang lama SOSRO kurang gencar melakukan promosi baik
iklan media visual maupun cetak
-
Kepemimpinan selalu berasal dari keluarga Sosrodjojo sehingga tidak ada
kesempatan bagi staff yang ada untuk menjabat posisi-posisi tinggi
|
||
Peluang
(Opportunities) |
- Meningkatnya mall, hypermarket dan supermarket di Indonesia dapat
membantu penjualan teh botol sosro
- Tawaran kerja sama dari relasi
bisnis
|
- Dengan menggunakan bahan baku alami
dapat membangun, memelihara dan memperkuatcitra merek sosro sebagai produk
the alami, berkualitas dan unggul, sehingga menjadi produk pilihan masyarakat
Indonesia
|
- Memberi peluang kepada staff-staff
yang lain untuk menjabat posisi tertinggi
- Melakukan promosi melalui medi-media
agar semakin banyak relasi yang bekerja sama
|
Ancaman
(Threats) |
-
Kerusakan lingkungan dapat mengganggu produktifitas bahan baku
|
- Menciptakan inovasi terhadap produk
yang dihasilkan agar tetap unggul dalam produktifitas pemilihan bahan baku
|
- Segera cepat tanggap dalam mengatasi
gangguan ataupun permasalahan yang dialami di perusahaan
|
STRATEGI MANAJER
PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN I :
Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap
keunggulan pada kesempatan yang ada.
Pengembangan Produk (Product Development)
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau
mengembangkan produk-produk yang sudah ada.
Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :
·
Teh
botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang
dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
·
Fruit
Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat
sari buah asli.
·
Joy
Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau
Kaitanya dengan Kuadran I (SO Strategi) :
Bahan baku teh
untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan
bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company.
Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
Perkebunan Teh
Gunung Rosa di Cianjur
Perkebunan Teh
Gunung Manik di Cianjur
Perkebunan Teh
Gunung Cempaka di Cianjur
Perkebunan Teh
Gunung Satria di Garut
Perkebunan Teh
Daerah Neglasari di Garut
Perkebunan Teh
Daerah Cukul di Pangalengan
Perkebunan Teh
Daerah Sambawa di Tasikmalaya
STRATEGI MANAJER PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN II :
Pada kuadran II ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk
menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan
peluang.
Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan
memuaskan pelanggan yang sama
Strategi yang digunakan :
a.
Melakukan
kerja sama dengan relasi bisnis seperti bekerja sama dengan mall, hypermarket,
supermarket bahkan resto-resto yang ada di Indonesia agar dapat membantu
penjualan the botol sosro.
- Menambahkan produk baru sesuai
dengan keinginan dari konsumen untuk mencoba rasa yang baru.
Ø Kaitanya dengan Kuadran II (ST Strategi)
Meningkatkan
total penjualan dan profit perusahaan untuk mampu bersaing
dengan produsen
sejenis agar bisa go internasional hingga ke luar negeri agar lebih dikenal. Semakin banyaknya kesibukan maka semakin
banyak orang menginginkan hal yang praktis untuk itu perlu adanya peluang yang
digunakan sosro dalam pemasarannya.
STRATEGI MANAJER
PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN III :
Pada kuadran III ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan
pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.
Pengembangan Produk (Product Development)
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau
mengembangkan produk-produk yang sudah ada.
Strategi yang digunakan :
1. PRODUCT STRATEGY / BRAND STRATEGY
Sosro melakukan
positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum
teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang
dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan
competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat
tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah
keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah
terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek
Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat.
Hasil dari brand equity
yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk
melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan
muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar
Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit
margin antara agen dan distributornya
2. DISTRIBUTION STRATEGY
Distribusi (penempatan)
adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan
produk-produk dari produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan
mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan
produk-produk mereka. PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan
terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk
yang dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro.
Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak
terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi
penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi
secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk
sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi Sosro
mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar,
Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro
diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro
dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Pengembangan proses
yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti
memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan
dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan
distribusi dari Sosro
3. PRICING STRATEGY
Pertama kali
mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar
yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu
itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak
lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang
sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang
dipasarkan pertama kali di Indonesia.
4. PROMOTION STRATEGY
Sosrodjojo, pendiri
perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal
dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap
teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat
dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan
waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada
uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam
tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak
teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik
sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol
limun agar mudah dibawa. Beranglkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan
kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan
kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini
ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan
pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki
keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan
dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi
dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia
di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini
disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya
(penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Ø Kaitanya dengan Kuadran III (WO Strategi) :
Kini SOSRO telah
menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi pemasaran yang
dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip
rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun
televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar
maupun kecil.
STRATEGI MANAJER
PERUSAHAAN DAN KAITANYA DG KUADRAN IV :
Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk
menghadapi setiap ancaman
Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification)
Menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan
untuk pasar yang berbeda.
Strategi yang digunakan :
- Menambahkan produk baru dengan cara
mengembangkan ide-ide baru, pemberian discount dan menambah Varian yang lain
dari produk yang sudah ada.
- Menciptakan inovasi terhadap produk
yang dihasilkan agar tetap unggul dalam produktifitas pemilihan bahan baku
Ø Kaitanya dengan kuadran IV (WT Strategi) :
Produk sosro
tersebut sudah dikenal dalam pasar Indonesia. Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga
kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran dengan
melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing, Bahan bakunya pun
dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh
sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik
rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali.
STRATEGI UNIT BISNIS
STRATEGI BISNIS UNIT :
Prioritas Pertama
Membuat iklan
promosi dengan moto “ apa pun makanannya minumnya teh botol sosro”
Faktor Penentu Keberhasilan : Penetrasi iklan
yang gencar
Output :Produknya lebih di kenang oleh pelanggan
Outcame : Makin meningkatnya jumlah penjualan
Impact : Citra perusahaan semakin baik
Prioritas Kedua
Penambahan
jumlah produk baru
Faktor penentu keberhasilan : Jumlah SDM yang
berkualitas
Output : Teh kotak, teh celup, dan tebs
Outcame : Jumlah pilihan produk lebih banyak
Impact : Image perusahaan lebih baik
STRATEGI BERSAING (Diferensiasi)
SEGMENTASI
STRATEGI BERSAING (Diferensiasi)
Meluncurkan diferensiasi
produk baru yaitu :
·
Teh Freso
Teh Freso dalam kemasan Cup 240 ml. Minuman teh beraroma melati ini dipasarkan di beberapa wilayah sub urban di Jawa dan Bali. Teh Freso, minuman berbahan dasar teh yang alami dan menyegarkan, dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga di momen kebersamaan.
Teh Freso dalam kemasan Cup 240 ml. Minuman teh beraroma melati ini dipasarkan di beberapa wilayah sub urban di Jawa dan Bali. Teh Freso, minuman berbahan dasar teh yang alami dan menyegarkan, dapat dijadikan sebagai pelepas dahaga di momen kebersamaan.
·
Creso
PT. Sinar Sosro mengeluarkan kembali
produk kategori Soda atau biasa disebut Carbonated Soft Drink dengan Merek
Creso. Creso adalah Minuman Soda dengan rasa “UNIK” yang menyegarkan,
memberikan kesegaran yang berbeda untuk anak muda yang tetap optimis dalam
keseharian. Creso hadir dalam 3 varian rasa yaitu :
1.
Kopi
2.
Sarsaparila
3.
Kelapa
Dalam kemasan botol plastic PET 400 ml. Dengan varian rasa yang “UNIK” berbeda
dari minuman soda lainnya yang sejenis, Creso hadir sebagai minuman untuk anak
muda yang dapat menstimulasi mood “fun”.
SEGMENTASI
1. Demografis
Usia : Anak
– anak (usia 9 sampai 12 tahun), Remaja (usia 13 sampai 18 tahun) dan Dewasa.
Jenis
Kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
Pendidikan : Semua golongan masyarakat
2. Geografis
wilayah
pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota
besar maupun daerah – daerah.
3. Psikografis
orang
yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas.
STRATEGI DIFERENSIASI
PT. SINAR SOSRO
Ø Diferensiasi adalah mengambil pelanggan sebagai titik
perhatian utama. Strategi ini menitik beratkan pada membangun persepsi pembeli
akan keungulan kualitas, desain produk, teknologi, jaringan distribusi, image
berat, bahan atau pelayanan.
Ø Persyaratan untuk strategi ini adalah :
1.
Ketrampilan dan
Sumberdaya Umum yang di perlukan
–
kemampuan pemasaran yang kuat
–
bakat yang kreatif
–
perekayasaan produk
–
kemampuan yang kuat dalam riset dasar
–
reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi
–
strategi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari
ketrampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain
–
adanya tawaran kera sama dari relasi bisnis.
2.
Persyaratan
Organisasi Umum
–
koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan
pengembangan produk, dan pemasaran.
–
Pengukuran dan insentif yang subyektif.
–
Suka menarik tenaga yang kreatif.
VALUE CHAIN DIFERENSIASI PT. SINAR SOSRO
Adanya
kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg sesuai dg permintaan para
pelanggan.Ada empat tahap :
1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
o
Tingkat
kepentingan dari tiap aktivitas yg berbeda
o
Keterpisahan
dari aktivitas yg berbeda.
o
Dibuat
rantai nilai yg terpisah utk setiap kelompok pelanggan.
STRATEGI
INTERNAL
a. Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang
memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai
salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol
Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia
yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu
ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran.
Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan
botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee,
Frestea, Tekita.
PT. Sinar Sosro pada
saat ini dihadapkan pada berbagai saingan produk minuman ringan yang tidak
hanya dari pesaing lokal, namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek
teh dalam kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam merancang
strategi pemasarannya.
Perusahaan akan
berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki
citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen
akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak
lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi
brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi
Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua
dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol,
karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.
Yang masih kurang dari
Teh Botol adalah upaya – upaya mempertahankan image secara above the line.
Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat teh
botol tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh Botol
merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang telah dilakukannya
sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi above the line secara intensif.
b. Targetting
Identifikasi target
pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan
pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi
banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh
kesesuaian produk.
Target dari teh botol
ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir
atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di
kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal
minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro
memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan
perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan
menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target
adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk,
Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam
kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
c. Positioning
Sosro melakukan
positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum
teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang
dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan
competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan
membuat tubuh menjadi sehat, karena teh
mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi
Deferensiasi : Produk
Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan
rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan
melati.
POSITIONING STRATEGY
“DEVELOPING THE
POSITIONING STRATEGY”
Menurut Kotler
Positioning diartikan sebagai tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan dengan para Kompetitor)
didalam benak pelanggan yang menjadi targetnya yang tujuannya adalah
menempatkan Brand dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat
perusahaan, sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik membantu
strategi marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek , tujuan, yang hasil
akhirnya adalah penciptaan Proporsi nilai yang berfokus pada pelanggan .
Positioning yang
dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini
ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah
bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara
penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place), dll.
3. Pilih dan tentukan faktor-faktor kunci
3. Pilih dan tentukan faktor-faktor kunci
o
Mampu
memproduksi teh yang berkualitas, daun teh diplih dan dipetik dari perkebunan
milik sendiri
o
Memperkerjakan
staff yang berkualitas dan memegang teguh nilai-nilai utama yang dimiliki oleh
perusahaan
o
Menggunakan
teknologi mesin paling modern dari Jerman untuk menghasilkan produk terbaik dan
berkualitas
o
Mengeluarkan
inovasi-inovasi baru, sehingga tidak stuck ditempat
o
Sistem
Pengendalian Internal yang Bagus
o
SPG/SPB
yang handal dalam memasarkannya
o
Pemasaran
saluran distribusi yang luas
o
Staff
yang ahli dalam bidangnya
4. Tempatkan keterkaitan antara rantai nilai perusahaan dan pelanggan.
menciptakan
nilai bagi pelanggan meliputi :
1.Menurunkan
biaya
SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Maka dari itu harga yang ditetapkan SOSRO sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri. Maka dari itu harga yang ditetapkan SOSRO sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
2.Memberi produk
diferensiasi pada aktivitas pelanggan
Target dari teh botol
ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir
atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di
kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal
minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro
memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan
perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan
menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target
adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk,
Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam
kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
TABEL
ANALISA PERSAINGAN THE BOTOL SOSRO DENGAN PESAING UTAMA
4P
|
GREEN TEA
|
SOSRO
|
KETERANGAN
|
ACTION PLAN
|
PRICE
|
Unggul
|
Lebih
terjagkau
|
Low
Cost Hight Quality
|
|
PLACE
|
Unggul
|
Mengembangkan
pasarnya disetiap tempat
|
Meningkatkan
kerjasama dengan distributor baru yang potensial
|
|
PRODUCT
|
Unggul
|
Karena
lebih dikenal oleh masyarakan
|
Mempertahankan
melalui inovasi produk yang unggul
|
|
PROMOTION
|
Unggul
|
Karena
melakukan penetrasi iklan di setiap media massa
|
Mempertahankan
efektifitas iklan
|
TABEL
ANALISA PERSAINGAN THE BOTOL SOSRO DENGAN PESAING PENGGANTI
4P
|
MY TEA
|
POCARI
|
KETERANGAN
|
ACTION PLAN
|
PRICE
|
Lebih mahal
|
Lebih mahal
|
Sosro
lebih murah
|
Kemasan
ekonomis dan praktis
|
PLACE
|
Luas
|
Luas
|
Hampir
disetiap tempat distribusi sosro ada produk pengganti
|
Meningkatkan
kerjasama dengan ritel peempatan display yang efektif
|
PRODUCT
|
Kemasan menarik dan dianggap lebih sehat
|
Minuman kesehatan
|
Masyarakat
Indonesia sudah mulai sedikit peduli kesehatan
|
Menciptakan
inovasi produk sejenis produk pengganti
|
PROMOTION
|
Unggul
|
Unggul
|
Di
kenal oleh banyak konsumen
|
Mengembangkan
efektifitas iklan
|
COMPETITIVE
ADVANTAGE (SUMBER UTAMA)
Cost Advantage
|
Differentiation
Advantage
|
Marketing Adventage
|
Variable
cost :
Scale
effect : SOSRO memiliki volume produksi yang banyak dan
berkualitas dengan harga terjangkau oleh semua kalangan.
Scope
effect : daun the yang digunakan dipilih dari perkebunan teh
sendiri, shg menghasilkan teh sosro yang berkualitas tinggi.
Learning
effect : SOSRO diolah dengan menggunakan mesin paling
modern dari Jerman shg hasil yang diperoleh sangat terjamin mutunya.
|
Product
Advantage :
SOSRO
fokus terhadap pengembangan teknologi dan inovasi baru dengan menciptakan
produk-produk baru yang berkualitas, namun tidak mengubah ciri khasnya yaitu
terbuat dari daun teh.
|
Channel
Advantage :
SOSRO
merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia.
Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRO DJOJO. Salah
satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Teh Botol Sosro dalam kemasan
beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro
kemasan beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan
di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
|
Marketing
Cost Advantage :
Marketing
Cost Scope Effect
SOSRO mampu menjual lebih banyak produk kepada
pelanggan, karena selain harganya yang terjangkau SOSRO juga memiliki rasa the
yang khas, nikmat dan sangat cocok untuk diminum pada saat dahaga, perjalanan
jauh, atau pada saat apapun. Karena produk SOSRO sudah dikenal oleh
masyarakat Indonesia disemua kalangan, tua dan muda.
|
Service
Advantage :
1.
Memiliki Sales yang siap untuk memasarkan di mall,
di toko bahkan pada saat bazar (Even).
2.
Para agen dan distributor menyediakan kulkas
khusus yang di taruk di pinggir jalan agar lebih menarik perhatian semua
orang untuk menikmatinya saat dahaga.
|
Sales Force
Advantage :
Mengajak
kerjasama dengan relasi, seperti misalnya berkerja sama dengan resto, rumah
makan dan sebagainya.
|
Operating
Cost Advantage :
Biaya operasional SOSRO yang relatif lebih rendah
dibanding dengan pesaing.
|
Reputation Advantage
:
SOSRO
mempunyai reputasi yang baik sebagai minuman teh dalam kemasan yang pertama
di Indonesia . karena memiliki kualitas dan harga yang terjangkau, serta
telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.
|
Brand Awareness
:
SOSRO
telah mampu membuat pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa
SOSRO adalah merk minuman teh dalam kemasan botol.
|
EVALUASI
PERFORMANCE/KPI PROGRAM KERJA SOSRO
Program
|
Indikator
|
Ukuran
|
Periode
|
Baseline
|
Target
|
Realisasi
|
Skor
|
Peluncuran produk baru yaitu “Teh Freso dan Creso”
|
Peningkatan
jumlah penjualan
|
Milyar
(jumlah rupiah)
|
Semester
|
0
|
1.000
|
500
|
500/1.000=
50%
|
Adanya tawaran kerjasama dengan relasi,seperti rumah makan dll
|
Peningkatan
jumlah penjualan
|
Milyar
(jumlah rupiah)
|
Tahunan
|
0
|
500
|
300
|
300/500=
60%
|
Banyaknya mall dan store yang menjual produk SOSRO
shg meningkatnya penjualan
|
Peningkatan
jumlah penjualan
|
Milyar
(jumlah rupiah)
|
Tahunan
|
0
|
250
|
250
|
250/250=
100%
|
Didukung dengan peralatan dan mesing yang canggih
dari Jerman serta para staff yang ahli dibidangnya
|
Peningkatan
kualitas produk dan mutu
|
Nomor
|
Tahunan
|
0
|
250
|
250
|
250/250=
100%
|